Gempa Bumi Dahsyat Masih Mengancam Jakarta dan Jawa Barat, Begini Penjelasan Pakar BMKG

Gempa Bumi Dahsyat Masih Mengancam Jakarta dan Jawa Barat,  Begini Penjelasan Pakar BMKG

Ancaman gempa bumi dahsyat disebut tengah mengintai warga Jakarta dan Jawa Barat. Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan ancaman gempa dahsyat itu. Daryono meminta, warga Jabodetabek waspada terhadap ancaman gempa dahsyat dari sesar aktif Baribis. Dikatakan bahwa, Sesar Baribis merupakan sesar aktif yang bisa memicu terjadinya aktivitas gempa dahsyat  di daerah Jakarta dan sekitarnya. Gempa Bumi M 7.4 Guncang Flores Timur, Ratusan Rumah Rusak dan 770 Warga Mengungsi Menurut Daryono, struktur Sesar Baribis di selatan Jakarta, terbukti aktif dengan estimasi laju geser mencapai sekitar 5 milimeter per tahun. Ditambahkan Daryono, bahwa warga Jabodetabek harus bersiap menghadapi ancaman gempa. Sesar Baribis Jakarta sampai Purwakarta Sesar Baribis Jakarta Selatan dinyatakan sebagai sebuah patahan aktif menyimpan ancaman bagi wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Waspada!, Tiga Bencana Alam Ini Mengintai Purwakarta Sesar Baribis Jakarta di bagian selatan diketahui dalam kondisi aktif dengan pergeseran hingga 5 milimeter per tahun. Kondisi ini tentu mengancam wilayah tersebut dengan potensi gempa bumi. Tidak main-main, ancaman gempa bumi dahsyat akibat sesar baribis dan di selatan Jakarta tersebut memiliki potensi kekuatan hingga 7,5 Magnitudo. Mengenai Sesar Baribis sendiri, merupakan sebuah jalur patahan yang membentang dari mulai Kabupaten Purwakarta sampai dengan wilayah perbukitan Baribis di Kabupaten Majalengka. Area sesar aktif ini, dapat memicu terjadinya gempa di wilayah selatan Jakarta. Kondisi sesar ini, juga termonitor oleh seismograf dari BMKG. Aktivitas gempa yang terpantau di jalur sesar, meskipun dalam magnitudo kecil 2,3 – 3,1. Namun tetap harus diwaspadai dan dilakukan mitigasi. Sementara itu, masyarakat di masa lalu juga sesungguhnya sudah mengenal peristiwa terkait kegempaan. Gempa tidak hanya dianggap sebagai sebuah bencana. Namun beragam pertanda lain. Sesar Baribis di Selatan Jakarta Aktif Dalam Kitab Sanghyang Siksa Kandang Karesian, disebutkan adanya ahli gempa. Jika ingin mengetahui bulan grempa (gempa) tanya “Bujanggaâ€ -ahli gempa. Namun sayang, rincian tanda-tanda gempa masih belum ditemukan dalam Naskah Sunda Kuno. Roga Sangara Bumi juga berisi tentang bencana alam gempa beserta baik buruknya berdasarkan sasih(bulan) terjadinya gempa tersebut. Bila sasih kepitu (Januari) datangnya gempa secara terus-menerus, menandakan akan terjadi perang tidak henti-hentinya. Berbagai penyakit akan menimpa masyarakat. Sasih kaulu (Februari), dan sasih katiga (September) datangnya gempa secara terus-menerus, ramalannya akan terjadi wabah penyakit sampai banyak orang meninggal. Kesanga (Maret) datangnya gempa secara terus-menerus, ramalannya negara tidak akan menentu. Para pembantu meninggalkan tuannya. Kadasa (April), ramalannya negara akan menjadi baik. Ini berarti sebagai pengundang Bhatara berbelas kasih kepada manusia. Jyesta (Mei) dan sasih sada (Juni), ramalannya akan terjadi banyak orang sakit tidak tertolongkan. Kapat (Oktober), sasih kalima (November) ramalannya sebagai pengundang dewata. Para dewa senang tinggal di bumi. Bumi akan mendapat kerahayuan. Segala yang ditanam akan hidup subur dan berhasil (saphala sarwa tinandur). Raja atau pemimpin bijak dan berbudu rahayu. Kanem (Desember), ramalannya banyak orang akan jatuh sakit tidak tertolongkan. Untuk menetralisir patut segera dibuatkan upacara persembahan caru selamatan. (yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: